Rudi Garcia Kagum Pada Penggemar
Roma : Berita didapat dari sumber
terpercaya kepada agen bola online yang memiliki mainweb casino online
indonesia, capsa online serta minigames. Datang diragukan, Rudi Garcia pada akhirnya
mendapatkan tempat di hati penggemar AS Roma. Atas dukungan besar yang
didapatkannya selama ini, pelatih asal Prancis itu mengungkapkan rasa
hormatnya.
Awalnya, penunjukkan Garcia cukup dipertanyakan oleh pendukung Roma. Bersaing dengan nama-nama kandidat lain seperti Massimiliano Allegri dan Walter Mazzarri, Giallorossi akhirnya memilih mantan pelatih Lille tersebut. Garcia memang tidakterlalu menonjol. Rekam jejaknya sebagai pelatih praktis baru mulai mengemuka saat menukangi Lille, kala mengantarkan tim tersebut meraih gelar ganda Liga Prancis dan Piala Prancis. Sebelumnya, pria 50 tahun itu kurang terdengar karena 'hanya' menukangi tim-tim semenjana Prancis macam Saint Etienne, Dijon, dan Le Mans.
"Awalnya para penggemar skeptis terhadap saya. Saya diberitahu bahwa mereka itu sulit, tapi itu tidak benar. Mereka fantastis dan cerdas, mereka mengerti bahwa kami sedang mengerahkan segalanya di lapangan," kata Garcia dilansir media setempat kepada agen bola online. Kami telah mengalami kekalahan di beberapa laga, tapi para penggemar telah menyadari apa yang kami bangun dengan hati dan tenaga. Ketika Anda merasakan pertandingan pertama di Olimpico, Anda segera menyadari semangat Curva Sud.""Sejak saya tiba mereka telah mendukung kami dengan cara yang besar, menyanyikan lagu-lagu dan yel-yel untuk mendukung kami. Setelah pertandingan saya ingin memberi hormat kepada seluruh stadion.""Saya bekerja setiap hari untuk masa depan klub ini, seolah-olah akan menghabiskan hidup di Roma. Setidaknya sampai mereka memburu saya untuk keluar dari sini!" tandasnya. Roma sendiri saat ini menempati urutan dua klasemen Serie A. Mengoleksi nilai 36, mereka tertinggal tiga poin dari Juve di posisi teratas. Garcia sendiri percaya musim ini mereka mampu meraih gelar scudetto.Baca juga Milan Mampu Tembus Liga Champion dan Premier League Tersulit Sekaligus Terbaik di Dunia.
Awalnya, penunjukkan Garcia cukup dipertanyakan oleh pendukung Roma. Bersaing dengan nama-nama kandidat lain seperti Massimiliano Allegri dan Walter Mazzarri, Giallorossi akhirnya memilih mantan pelatih Lille tersebut. Garcia memang tidakterlalu menonjol. Rekam jejaknya sebagai pelatih praktis baru mulai mengemuka saat menukangi Lille, kala mengantarkan tim tersebut meraih gelar ganda Liga Prancis dan Piala Prancis. Sebelumnya, pria 50 tahun itu kurang terdengar karena 'hanya' menukangi tim-tim semenjana Prancis macam Saint Etienne, Dijon, dan Le Mans.
"Awalnya para penggemar skeptis terhadap saya. Saya diberitahu bahwa mereka itu sulit, tapi itu tidak benar. Mereka fantastis dan cerdas, mereka mengerti bahwa kami sedang mengerahkan segalanya di lapangan," kata Garcia dilansir media setempat kepada agen bola online. Kami telah mengalami kekalahan di beberapa laga, tapi para penggemar telah menyadari apa yang kami bangun dengan hati dan tenaga. Ketika Anda merasakan pertandingan pertama di Olimpico, Anda segera menyadari semangat Curva Sud.""Sejak saya tiba mereka telah mendukung kami dengan cara yang besar, menyanyikan lagu-lagu dan yel-yel untuk mendukung kami. Setelah pertandingan saya ingin memberi hormat kepada seluruh stadion.""Saya bekerja setiap hari untuk masa depan klub ini, seolah-olah akan menghabiskan hidup di Roma. Setidaknya sampai mereka memburu saya untuk keluar dari sini!" tandasnya. Roma sendiri saat ini menempati urutan dua klasemen Serie A. Mengoleksi nilai 36, mereka tertinggal tiga poin dari Juve di posisi teratas. Garcia sendiri percaya musim ini mereka mampu meraih gelar scudetto.Baca juga Milan Mampu Tembus Liga Champion dan Premier League Tersulit Sekaligus Terbaik di Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar